Jumat, 09 Oktober 2015

PENGARUH TEKNIK MENYUSI YANG BENAR DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI PADA IBU YANG MEMILKI BAYI 0-6 BULAN DI DI WILAYAH KERJA KERJA PUSKESMAS DUREN KECAMATAN BANDUNGAN KABUPATEN SEMARANG


Gerakan nasional peningkatan penggunaan Air Susu Ibu (ASI) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak. Upaya ini penting dilaksanakan oleh seluruh anggota masyarakat, para ibu sebagai pelopor peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk itu diperlukan motivasi yang tinggi sejak dini dan dukungan serta bimbingan yang optimal dari keluarga, lingkungan dan tenaga kesehatan yang merawat ibu selama hamil, bersalin dan masa nifas. Ibu yang sedang menyusui diharapkan dapat memberikan ASI secara optimal, sehingga bayi dapat tumbuh kembang dengan normal sebagai calon sumber daya manusia yang berkualitas (Dinkes Jawa Tengah, 2008).

Masalah yang masih sering dijumpai pada masa nifas adalah masalah payudara seperti bendungan ASI, abses, mastitis, puting lecet (Yetti, 2010). Bendungan adalah salah satu masalah  yang sering terjadi. Bendungan ASI rata-rata terjadi pada hari ke 2 sampai 3 post partum, sebagian besar keluhan pasien adalah payudara bengkak, keras dan terasa panas. Gejala yang biasa terjadi antara lain payudara penuh terasa panas, berat dan keras, tidak terlihat mengkilat, edema atau merah. ASI biasanya mengalir lancar dan kadang-kadang menetes keluar secara spontan, namun ada pula payudara yang terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri. Payudara dapat terlihat mengkilat dan edema. Puting susu teregang menjadi rata. ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk menghisap ASI. Ibu kadang-kadang menjadi demam, tapi biasanya akan hilang dalam 24 jam (Mochtar, 2005). Hal ini dapat diantisipasi dengan perawatan payudara dan menyusukan segera setelah persalinan karena apabila tidak disusukan dengan baik atau tidak dikosongkan dengan sempurna maka akan terjadi bendungan ASI. Jika hal ini dibiarkan maka dapat terjadi infeksi yang disebut mastitis (Wiknjosastro, 2012).